Sabtu, 13 Februari 2010

Greeting from GK Works Team


Biar kepanasan, tetap tersenyum.

Minggu, 16 November 2008

About Gede Kresna Works.




Alang-alang Gede Kresna Works.

Established : 2004
Services : Supplier & Ensambling for thatch roof.
Capasity : 15,000 pcs per month
Destination : Indonesia, Malaysia, Australia
Owner : Gede Kresna.

Why does Alang-alang.

Alang-alang roofs are environmentally friendly for producing 0% waste. Overall post-use waste can be restored to natural organic garbage. Alang-alang roofs also ideal to absorb the sun's heat, so that the temperature of the room below it becomes very comfortable. If the air sirculation is good enough, no longer needed Air Conditioner in the room. This would be a better value because then the use of energy can also be reduced.

Atap alang-alang sangat ramah lingkungan karena menghasilkan 0% limbah. Keseluruhan sampah pasca pemakaiannya dapat dikembalikan ke alam menjadi sampah organic. Atap alang-alang juga menyerap panas matahari dengan sangat ideal sehingga suhu ruangan dibawahnya menjadi sangat nyaman. Jika penghawaan bangunan cukup baik, tidak diperlukan lagi Air Conditioner di dalam ruangan. Ini tentu menjadi nilai lebih karena dengan demikian penggunaan energi juga dapat dikurangi.

Price and Spesifications

Price List of Alang-alang :
1. Thick : Rp 19,000.00
2. Medium : Rp 13,000.00
3. Thin : Rp 11,000.00


Daftar harga alang-alang :

1. Tebal : Rp 19.000,00
2. Sedang : Rp 13.000,00
3. Tipis : Rp 11.000,00

How to Order


To order Alang-alang from GK Works, just fax or email us the pictures of the building roof plan and GK Works staff will calculate how many pieces of alang-alang would be needed, how many ambengan (weeds that have not bound) is required for the ridge (peak) how binding bamboo rope is needed and how much the cost of transportation to the destination. GK Works staff will also ask whether the expert is required to install the roof at the location.


For outside of Bali areas such as Jakarta and Bandung for example, transport costs will be 4 to 4.5 million rupiahs per 1 Fuso trucks which can carry 1000 sheets of thick alang-alang and up to 1400 sheets of thin alang-alang. Travel time will take 3-4 days.

For shipments to other countries, like Malaysia for example, GK Works will recommend Cargo. Furthermore all kinds of documents such as Fumigation, ISPM, Endorsment, until Packing handled will be concerned by the Cargo. The cost of shipping to Malaysia for example, for 20 feet containers, Pasir Gudang Port charged USD 2000 per container.


Untuk memesan alang-alang di GK Works, tinggal fax atau email gambar rencana atap bangunannya dan staff GK Works akan menghitung berapa lembar alang-alang yang dibutuhkan, berapa ambengan (alang-alang yang belum diikat) yang dibutuhkan untuk bubungan (nok) berapa ikat tali bambu yang diperlukan dan berapa harga transportasi hingga ke tempat tujuan. Staff GK Works juga akan menanyakan apakah diperlukan tukang yang ahli untuk memasang atap di lokasi.

Untuk daerah di luar Bali seperti Jakarta dan Bandung misalnya, akan dikenakan ongkos transport Rp 4.000.000 hingga Rp 4.500.000 per 1 truk Fuso yang dapat mengangkut 1000 lembar alang-alang tebal hingga 1400 lembar alang-alang tipis. Lama perjalanan akan memakan waktu 2-3 hari.

Untuk pengiriman ke luar negeri seperti Malaysia misalnya, GK Works akan merekomendasikan Cargo. Selanjutnya segala macam dokumen seperti Fumigasi, ISPM, Endorsment, hingga Packing ditangani oleh Cargo yang bersangkutan. Biaya pengiriman ke ke Malaysia misalnya, untuk Kontainer 20 feet , Pasir Gudang Port dikenakan biaya USD 2000 per Kontainer.

Installation of Alang-alang roof.

Besides producing Alang-alang, GK Works also helps customers to install into the roof. The cost depends on the thickness and the difficulty of installation. This applies not only in Bali but also outside Bali and even abroad. Beyond Bali to be charged specifically, but generally still cheaper than using local labor. For installation abroad, all transportation and accommodation costs incurred by owner. Likewise with all the cost of passports, except for workers who already have their own passports.

Place the Alang-alang roof also requires some special skills. First of all, make sure the roof slope angle of not less than 30 degrees. If not, the roof will not last long because at the rainy season, water held too long on the roof, so that accelerate the process of weakening the Alang-alang roof.


Selain memproduksi alang-alang, GK Works juga membantu customer dengan menerima pekerjaan pemasangan atap alang-alang. Biayanya tergantung ketebalan dan tingkat kesulitan pemasangannya. Hal ini tidak hanya berlaku di Bali tetapi juga di luar Bali bahkan di luar negeri. Untuk di luar Bali dikenakan charge khusus, tetapi secara umum masih lebih murah daripada menggunakan tenaga kerja setempat. Untuk pemasangan di luar negeri, semua biaya transportasi dan akomodasi ditanggung owner. Demikian pula dengan segala biaya pengurusan pasport, kecuali untuk tukang yang sudah memiliki pasport sendiri.

Memasang atap alang-alang juga memerlukan keahlian khusus. Pertama-tama, pastikan sudut kemiringan atap tidak kurang dari 30 derajat. Kurang daripada itu sangat memungkinkan terjadinya kebocoran. Jika tidak, atap tidak akan bertahan lama karena pada waktu musim hujan, air tertahan terlalu lama sehingga mempercepat proses pelemahan atap alang-alang tersebut.

Delivery to Jakarta


Jakarta is the largest GK Works market for Alang-alang. There are several companies that become a distributor there. Coupled with urban trend that began long to bring air and rural atmosphere into more natural, Alang-alang will always be a need for communities big cities like Jakarta. We have no less than 5 thousand sheets of Alang-alang sent to Jakarta and its surroundings in every month.


Jakarta adalah pasar terbesar GK Works, ada beberapa perusahaan yang menjadi distributor di sana. Ditambah dengan kecenderungan masyarakat urban yang mulai rindu untuk menghadirkan hawa dan suasana pedesaan yang lebih natural, alang-alang akan selalu menjadi kebutuhan masyarakat kota besar seperti Jakarta. Saat ini tak kurang dari 5 ribu lembar alang-alang dikirim GK works ke Jakarta dan sekitarnya dalam setiap bulannya.

Storage Warehouse


Alang-alang that had dried must be stored in a place sheltered from the rain. GK Works has two storage facilities in the village of Tanggayuda Ubud and Bengkala Village in Singaraja, North Bali. Warehouse in Ubud destined for customers in South Bali and sent to other islands (Jakarta and Bandung) and the warehouse in usually sent abroad and fulfill the Alang-alang needs in North Bali.

Alang-alang yang sudah dikeringkan dan diangin-angin harus disimpan di tempat yang terlindung dari hujan. Gede Kresna Works memiliki dua gudang penyimpanan yaitu di Desa Tanggayuda Ubud Bali dan Desa Bengkala Singaraja Bali. Gudang di Ubud diperuntukkan untuk customer di Bali Selatan dan dikirim ke luar pulau (Jakarta dan Bandung) sedangkan gudang di Singaraja khusus untuk alang-alang yang akan dikirim ke luar negeri dan kebutuhan alang-alang di Bali Utara.

Sabtu, 15 November 2008

Dried before Storage


After it bound, Alang-alang are dried by sun or wind. Its function is to prevent fungal growth during storage or shipping. Especially for shipment abroad, Alang-alang must get fumigation with a special substance made by certain companies that have received certification.
Drying Alang-alang like this is not take time too long. If the heat well enough, 1 day is the ideal time. After completion of drying, Alang-alang are stored and arranged in the warehouse. In the storage process also occurs naturally drying so that when the time comes to install, these materials are placed in the best condition.

Setelah diikat, alang-alang dikeringkan dengan dijemur atau diangin angin. Fungsinya untuk mencegah berkembangnya jamur selama masa penyimpanan atau pengiriman. Khusus untuk pengiriman ke luar negeri, alang-alang harus mendapat fumigasi dengan zat khusus yang dilakukan oleh perusahaan tertentu yang telah mendapat sertifikasi.

Pengeringan alang-alang seperti ini tidak memakan waktu terlalu lama. Jika panas matahari cukup baik, 1 hari merupakan waktu yang ideal. Setelah selesai pengeringan, alang-alang disimpan dan disusun di gudang. Dalam proses penyimpanan tersebut juga terjadi pengeringan alami sehingga ketika saatnya tiba alang-alang untuk dipasang material ini sudah dalam kondisi terbaiknya.

Supporting Material for Alang-alang Roof's Making


To create a bond of Alang-alang, bamboo sticks called tinjeh is required, as the structure of his arrest. The rope used to tie a rope or cord of bamboo fibers. There are several types of tinjeh, depending on orders and needs. Tinjeh normally wear half-hemisphere bamboo name Bamboo Petung. In North Bali, where there are a lot of reed plant (a kind of small bamboo can not be large) is commonly used materials. Meanwhile, orders from abroad, also using Merbau Wood and pvc pipe 5 / 8 inches. Reed bond with tinjeh or pvc pipe framework structures have an advantage because it can be mounted to the roof of a circular design for a flexible nature.

Untuk membuat ikatan alang-alang, diperlukan batangan bambu yang disebut tinjeh, sebagai struktur penahannya. Tali untuk mengikatnya digunakan tali bambu atau tali ijuk. Ada beberapa jenis tinjeh, tergantung pesanan dan kebutuhan. Normalnya tinjeh memakai belahan-belahan bambu petung. Di Bali Utara, dimana terdapat banyak tanaman buluh (semacam bambu kecil yang tidak bisa menjadi besar) material ini lazim dipergunakan. Sementara itu pesanan dari luar negeri juga menggunakan kayu merbau dan pipa pvc 5/8 inchi. Ikatan alang-alang dengan tinjeh atau rangka struktur pipa pvc punya kelebihan karena bisa dipasang untuk design atap yang melingkar karena sifatnya yang lentur.

Alang-alang Weaver

Alang-alang craftsmen require special skills. It takes a strong hand grip so that the bonds are not weeds sagging and high patience because of all the weeds were woven one by one. If not used to hold the reed will cause itching and cuts all over his hands.

Some of the Alang-alang Weaver are women. They no less neat, but they lost in the speed with male weaver. The average male craftsmen can weave reeds 25-30 pieces per day. While women ranged from 15 to 25 pieces per day. Depending on the thickness of the Alang-alang.

There are three types of reed thickness. All have appropriations different. In Bali, thick reeds used for building temples and holy places. Secondary thickness used for residences and the usual resorts or villas. Meanwhile, a thin reed used for commercial buildings such as shops, warehouses or simple villas. All have the installation techniques and special treatment so that the weeds installed perfectly.

Pengrajin alang-alang memerlukan keahlian khusus. Diperlukan cengkraman tangan yang kuat supaya ikatan alang-alang tidak melorot dan kesabaran yang tinggi karena semua alang-alang itu dianyam satu demi satu. Jika tidak terbiasa memegang alang-alang akan menimbulkan gatal dan luka goresan di sekujur tangan.

Sebagian dari pengrajin alang-alang adalah perempuan. Meskipun tak kalah rapinya, tapi mereka kalah dalam kecepatan dengan pengrajin laki-laki. Rata-rata pengrajin laki laki dapat menganyam alang-alang 25-30 lembar per hari. Sedangkan perempuan berkisar antara 15 hingga 25 lembar per hari. Tergantung dari tingkat ketebalan alang-alangnya.

Ada tiga tipe ketebalan alang-alang. Kesemuanya memiliki peruntukan yang berbeda-beda. Di Bali, alang-alang tebal biasa digunakan untuk bangunan puri dan tempat suci. Alang-alang ketebalan menengah digunakan untuk rumah tinggal biasa atau villa dan resort. Sementara itu alang-alang tipis digunakan untuk bangunan komersial seperti warung, gudang atau villa-villa sederhana. Semuanya memiliki teknik pemasangan dan perlakuan khusus supaya alang-alang terpasang sempurna.

Alang-alang Farmer


As a small-medium enterprise engaged in the manufacture of Bali Architecture Materials, Gede Kresna Works (GK Works) began to develop Alang-alang and everything associated with it since 5 years ago. By economic considerations, the materials were brought from Lombok. That’s why GK Works actively communicate and socialize with Alang-alang Farmers in some areas from the West Lombok, Central Lombok and East Lombok. Some of them now a gatherer and a major supplier for GK Works Workshop in Bali.

Sebagai perusahaan kecil menengah yang bergerak di bidang pembuatan material arsitektur Bali, Gede Kresna Works (GK Works) mulai mengembangkan alang-alang dan segala yang berhubungan dengannya sejak 5 tahun yang lalu. Dengan pertimbangan ekonomis, alang-alang pun di datangkan dari Lombok. Untuk itu GK Works aktif menjalin komunikasi dan sosialisasi dengan petani-petani alang-alang di beberapa daerah mulai dari Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Sebagian dari mereka kini menjadi pengepul dan menjadi suplier utama bagi workshop GK Works di Bali.

Alang-alang Roof

Most of Alang-alang are used as a traditional roof. The rest is left as it is and becomes dry in the summer. Almost the entire region from Nusa Tenggara Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores to Timor and the small islands around it using Alang-alang as a traditional roof of their house. In addition to easy to obtain, the Alang-alang are suitable for absorbing the sun's heat very hot in these areas.

Kebanyakan alang-alang digunakan sebagai atap tradisional. Sisanya dibiarkan apa adanya dan menjadi kering kerontang di musim kemarau. Hampir di seluruh wilayah Nusa Tenggara mulai dari Lombok, Sumbawa, Sumba Flores hingga Timor dan pulau-pulau kecil di sekitarnya menggunakan alang-alang sebagai atap tradisional rumah mereka. Selain mudah didapat, alang-alang sangat cocok untuk menyerap panas matahari yang sangat terik di daerah-daerah tersebut.

About Alang-alang

Alang-alang or called Ambengan usually found in areas with low rainfall levels. Kind of this grass grows in the short rainy season, and begin the drying process on dry season. But precisely because the ideal of natural processes, barren areas that store large potential thing. Nusa Tenggara Area is the best place for Alang-alang. All of our material comes from this area.

Alang-alang atau biasa disebut Ambengan biasa ditemukan di daerah dengan kadar hujan yang rendah. Bangsa rumput-rumputan ini tumbuh pada musim penghujan yang singkat, dan mulai proses pengeringannya pada musimkemarau. Namun justru karena proses alam yang ideal, daerah-daerah tandus itu menyimpan potensi yang cukup besar. Daerah Nusa Tenggara salah satunya. Semua bahan material kami didatangkan dari daerah tersebut.